Parkour merupakan olahraga ekstrim yang termasuk kedalam seni berpindah tempat. Parkour atau Freerunning, berasal dari Prancis yang diperkenalkan keseluruh dunia oleh David Belle, pendiri PAWA (Parkour World Wide Association). Menurut David, parkour bisa berguna untuk pertahanan diri sendiri dalam
keadaan tidak terduga. Saat martial art bisa disebut sebagai sebuah bentuk
latihan untuk fight (bertarung), parkour merupakan suatu bentuk latihan untuk
flight (kabur). Seorang pemain parkour sering disebut dengan Traceur, yang berasal dari bahasa Prancis (tracer = cepat). David Belle pernah berkata :
”Jika kamu berniat untuk menolong, jika kamu adalah traceurs sejati dari lubuk hati, maka kamu tidak akan bergerak maju sendirian, tetapi kamu akan menuju ke barisan terbelakang dan menolong orang lain untuk maju bersama kamu.”
”Jika kamu berniat untuk menolong, jika kamu adalah traceurs sejati dari lubuk hati, maka kamu tidak akan bergerak maju sendirian, tetapi kamu akan menuju ke barisan terbelakang dan menolong orang lain untuk maju bersama kamu.”
Olahraga yang satu ini termasuk olahraga ekstrim, meskipun beberapa orang berpendapat ini tidak bisa dimasukan dalam kategori olahraga ekstrim. Disebut olahraga ekstrim karna tujuannya untuk berpindah tempat dengan cepat sambil melewati beberapa rintangan. Biasanya rintangan itu berupa melompati tembok besar, turun atau terjun dari gedung dan banyak lagi. Tujuan dan inti dari Parkour itu sendiri adalah mampu menghadapi semua rintangan atau obstacles di sepanjang track yang kita lalui, baik itu di lingkungan alam maupun di lingkungan perkotaan, dengan menggunakan beberapa gerakan yang istimewa dan indah dengan cara mengkombinasikan beberapa gerakan yang mengalir dan control yang penuh.
Parkour memiliki beberapa nilai kehidupan diantaranya
1. Melawan rasa takut
2. Bangkit dari kegagalan
3. Flexibilitas dan fluiditas
4. Kreatifitas dan kebebasan
5. Kedisiplinan
Di Indonesia parkour sudah terkenal sejak tahun 2007, dibawah naungan Parkour Indonesia www.parkourindonesia.web.id. Beberapa waktu lalu tepatnya pada tanggal 11-13 Oktober 2013, di Bali telah diadakan acara bagi para traceur baik traceur dari Indonesia maupun dari luar negri. Acara ini dihadiri oleh ‘Blane’ Rowat dari Parkour Generation London yang berpartisipasi sebagai Instruktur Tamu dan menjanjikan “3 hari pembantaian (3
Days of Carnage)” kepada para peserta. Bagi yang ingin berpartisipasi dalam olahraga ini, yang tinggal disekitar kota Bandung dapat langsung mengunjugi lapangan parkir utara ITB setiap hari Minggu. Disana anda dapat menemukan banyak informasi tentang olahraga parkour.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar